Membangun Keluarga Sakinah

MEMBANGUN KELUARGA SAKINAH

Oleh : Ummi Badriyah

 

Tujuan pemikahan dalam Islam adalah untuk membangun keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah yaitu keluarga yang tentram, saling cinta dan penuh kasih sayang, untuk mendapatkan keridhaan dari Allah SWT. Agar tercapai, diantara resep yang diajarkan para ulama adalah:

 

1.          Memasang niat dan tujuan dari perkawinan itu adalah untuk mencari ridha Allah swt, dan untuk mendapatkan keturunan yang shaleh dan shalehah. Firman Allah dalam surat Al-furqan ayat 74 yang artinya: “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami jodoh dan keturunan yang dapat memberikan ketenangan hati, dan jadikan kami imam bagi orang yang bertaqwa. 

 

2.         Menerima bahwa jodoh merupakan ketetapan dari Allah, tanpa restu dan izin yang Mahakuasa perkawinan tidak mungkin terjadi, walaupun bagaimana besarnya usaha kita. Sebagai orang yang beriman dengan takdir Allah, kita juga harus mempercayai bahwa usia perkawinan kita terletak dalam kekuasaan Allah, maka hendaklah kita senantiasa berdoa semoga jodoh perkawinan kita selalu diberikan kedamaian dan ketentraman sampai akhir hayat.

 

3.         Dalam perkawinan membuahkan hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan baik oleh suami ataupun isteri. Diantara kewajiban suami adalah memberikan nafkah dhahir dan bathin, membimbing isteri dan anak-anak. Adapun diantara kewajiban istri adalah mentaati suami dalam hal yang tidak melanggar agama, menjaga kehormatan diri dan memelihara harta benda suami.

4.         Saling memaafkan dan saling menghormati antara suami isteri, kita harus ingat bahwa pasangan kita adalah manusia biasa tidak lepas dari kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu apabila pasangan kita melakukan kesalahan, sudihlah kita memaafkan, dan apabila kita yang melakukan kesalahan janganlah segan-segan untuk segera meminta maaf.

 

5.         Saling mencintai dan menyayangi, suami harus memegang bahwa tidak ada wanita yang shah kecuali isterinya, begitu juga sang istri harus yakin bahwa suaminya adalah satu-satunya lelaki yang shah baginya, ikatan keduanya harus saling dipertahankan dengan penuh amanat.

 

6.         Saling tolong menolong dan saling pengertian, sehingga ketika suami pulang dari bekerja isteri selalu menyambut dengan penuh menyenangkan, dengan raut muka yang berseri-seri. Bagi suami, dalam kondisi lelah seperti itu ia lebih memerlukan sambutan yang menyejukkan hatinya.

 

7.         Membiasakan untuk memegang kesepakatan bersama, yaitu berusaha agar selalu berkomunikasi sebelum mengambil keputusan, yaitu dengan bermusyawarah dan bertukar menukar pendapat.

 

Membangun keluarga sakinah perlu disertai kesungguhan, yakni menggerakkan segala daya dan upaya untuk tercapai saling pengertian. Harus ada kesabaran dan keikhlasan dari kedua belah pihak.

 

Semoga rumah tangga kita selalu mendapat barokah, menjadi keluarga yang ahli sujud, yang mendapat lindungan Allah swt, dan mengantarkan kita semua mencapai bahagia, di dunia dan di akhirat, amin.

 
This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

Leave a comment